Tugas Individu Quantum Komputer
Quantum Komputer
Komputer tradisional yang
kita kenal sampai saat ini didasari pada bilangan biner yaitu 0 dan 1. Ada atau
tidak ada arus. Jadi untuk menciptakan 8 data yang berbeda kita harus
menggunakan 3 karakter bit. Komputer kuantum dikenal istilah quantum bit atau
sering disingkat dengan qubits. Jika satu bit ditentukan dari ada atau tidaknya
arus, nol atau satu, qubits ditentukan dari arah pergerakan partikel sub-atom.
Arah perputaran partikel ini memiliki suatu posisi yang disebut dengan
superposition di mana setiap arahnya dapat direpresentasikan dengan bilangan
yang berbeda.
Sejarah Quantum Komputer
KECEPATAN komputer
mengolah informasi sangat ditentukan oleh prosesornya. Dalam teknologi digital
silikon (konvensional), untuk meningkatkan kecepatan prosesor kerapatan
transistor dalam cip prosesor harus ditingkatkan. Upaya untuk meningkatkan
kerapatan transistor ini tidak mungkin dilakukan terus menerus tanpa batas
karena suatu saat pasti akan mencapai maksimum, yaitu ketika ukuran transistor
sudah tidak dapat diperkecil lagi. Pada keadaan ini perlu ditemukan teknologi
baru, misalnya teknologi kuantum, untuk meningkatkan kecepatan prosesor.Istilah
kuantum (quantum) belakangan ini mulai populer dan sering digunakan dalam
berbagai konsep yang memperkenalkan suatu paradigma baru, misalnya quantum
learning, quantum teaching, quantum business, dan sebagainya. Kiranya tidak
berlebihan jika dikatakan bahwa istilah kuantum pertama kali diperkenalkan oleh
Max Planck, seorang fisikawan Jerman, dalam teori kuantum cahaya untuk
menjelaskan radiasi benda hitam. Secara tak langsung teori inilah yang melahirkan
fisika kuantum yang mempunyai efek dominan pada sistem dalam skala atomik.
Sejalan dengan
perkembangan ilmu fisika dan informasi, belakangan ini telah mulai dikembangkan
komputasi kuantum yang menggunakan prinsip-prinsip fisika kuantum. Komputasi
kuantum ini nantinya diharapkan dapat melahirkan teknologi kuantum yang
memungkinkan terobosan teknologi untuk mewujudkan komputer masa depan (komputer
kuantum) yang bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dengan komputer
konvensional yang dikenal saat ini.
Perkembangan Teknologi
Quantum Komputer
Google mengklaim telah
mengembangkan mesin komputer kuantum 72 qubit miliknya yang disebut
Bristlecone. Tapi jangan dikira komputer kuantum ini sudah memiliki kemampuan
super sehingga bisa menguasai dunia seperti Skynet di film Terminator. Komputer
kuantum ini masih jauh dari kata stabil karena hanya mampu mempertahankan
‘quantum microstate’ tidak sampai 1 detik. Ini berarti segala proses data harus
selesai dalam waktu kurang dari itu. Proses data yang panjang tidak mungkin
berjalan dengan benar apalagi untuk penyimpanan data.
Perbandingan Quantum
Komputer dengan Komputer Tradisional
Komputer kuantum memiliki
sistem yang berbeda dari komputer tradisional sekarang sehingga cocok untuk
memecahkan masalah matematika seperti mencari bilangan prima dengan jumlah yang
besar. Bilangan prima merupakan komponen penting yang digunakan dalam
kriptografi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan istilah ‘ketok quantum’ yang telah disebutkan di atas.
Kemampuan komputer
kuantum ini memunculkan istilah ‘quantum hacking’ yang secara teori bisa
menembus sebagian besar sistem keamanan informasi yang ada sekarang. Tapi
tenang saja, sampai sekarang komputer kuantum masih jauh dari tahapan itu.
Lagipula para peneliti sedang berusaha keras untuk mengembangkan sistem
keamanan informasi yang bisa mengatasi masalah ini.
Selain untuk memecahkan
masalah matematika, komputer kuantum juga berpotensi untuk menciptakan model
reaksi kimia yang sangat kompleks. Tahun 2016, Google berhasil membuat model
molekul hidrogen untuk pertama kali dan IBM bahkan telah membuat model perilaku
molekul yang lebih rumit lagi.
Kegunaan Quantum Komputer
Ini adalah salahsatu
contohnya yang paling kompleks. Untuk memecahkan sebuah kode rahasia, seperti
password misalnya, bergantung pada banyaknya digit yang harus dihitung. Makin
sedikit jumlah digitnya, makin mudah. Makin banyak, tentu makin sulit. Katanya
kalau digitnya misalnya sudah mencapai 140 digit, maka untuk menemukan
kombinasinya perlu waktu milyaran tahun bagi komputer biasa untuk menemukannya!
Nah bagi Komputer Kuantum, ini bisa dipecahkan dalam waktu, beberapa puluh
menit saja!
Pada 19 Nov 2013 Lockheed
Martin, NASA dan Google semua memiliki satu misi yang sama yaitu mereka semua
membuat komputer kuantum sendiri. Komputer kuantum ini adalah superkonduktor
chip yang dirancang oleh sistem D – gelombang dan yang dibuat di NASA Jet
Propulsion Laboratories. NASA dan Google berbagi sebuah komputer kuantum untuk
digunakan di Quantum Artificial Intelligence Lab menggunakan 512 qubit D -Wave
Two yang akan digunakan untuk penelitian pembelajaran mesin yang membantu dalam
menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mencari set data astronomi planet
ekstrasurya dan untuk meningkatkan efisiensi searchs internet dengan
menggunakan AI metaheuristik di search engine heuristical.
A.I. seperti
metaheuristik dapat menyerupai masalah optimisasi global mirip dengan masalah
klasik seperti pedagang keliling, koloni semut atau optimasi swarm, yang dapat
menavigasi melalui database seperti labirin. Menggunakan partikel terjerat
sebagai qubit, algoritma ini bisa dinavigasi jauh lebih cepat daripada komputer
konvensional dan dengan lebih banyak variabel.
Penggunaan metaheuristik
canggih pada fungsi heuristical lebih rendah dapat melihat simulasi komputer
yang dapat memilih sub rutinitas tertentu pada komputer sendiri untuk
memecahkan masalah dengan cara yang benar-benar cerdas . Dengan cara ini mesin
akan jauh lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan data indrawi dan akan
mampu berfungsi dengan jauh lebih otomatisasi daripada yang mungkin dengan
komputer normal.
Referensi :
https://www.ikons.id/mengenal-komputer-quantum-dan-kegunaannya/
diakses pada tanggal 4 Maret 2021
http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1227938582
diakses pada tanggal 4 Maret 2021
https://inixindojogja.co.id/quantum-computer-dan-segala-ketidakjelasannya/
diakses pada tanggal 4 Maret 2021
Komentar
Posting Komentar